Matarumah Tuwa Sinay

(Verhalen achter de familienamen zijn afkomstig uit bron: "100 tahun Geredja (Bethel) di Aboru". Dit kan voor elk persoon/familie anders zijn.)
(Sedjara dari Matarumah² terambil dari buku "100 tahun Geredja (Bethel) di Aboru". Teun dari pada Matarumah² ini tidak dapat kami umumkan didalam website ini, hanja kami serahkan hendaklah jang bersankutan harus tanja orang tua mereka.)

Asal mojang pertamanja bernama “Latu Halawan Nusa Hurui”,
Ia mendjadi radjaPulau Haruku, setelah berpindah dari keredjaan Nunusaku di Pulau Ceram,
pada waktu keredjaan ini lemah serta mendjadi punah, sedjak bangsa² kolonial memasuki
daera² kepulauan Maluku melalui misi perdagangan dan misi keagamaan. Pemeritahannja
berpusat di gunung Urwano. Radja Pulau ini mempunjai 8 orang anak jang diberikan nama
serta tugas masing² untuk mengatur kekuasaan serta keamanan seluruh rajat pribumi di
Pulau ini.

– Anak pertama adalah Latu Hena Urat, jang bertugas mengawasi empat urat/puntjak gunung Pulau Haruku menudju empat tandjung di pantai timur, barat, utara, dan selatan. Ia tidak kawin dan tidak berketurunan.
– Anak kedua bernama Tuwa Salae, jang disebut Kapitan bermata empat. Ia bertugas mengawasi keamanan seluruh rakjat, namun akhirnja ia dibunuh oleh Kapitan Rasid Pelauw Putih Salampessy, pada saat peperangan antara orang² masjarakat pribumi Aman Ira bagai utara dengan Aman Ira bagian Timur selatan.
– Anak ketiga bernama Surisamar, ia mendjadi Radja Aman Ika timur selatan, jang kemudian negeri ini didjadikan satu kekuasan keredjaan jang bernama Keredjaan Aman Ika. Setelah runtuhnja keredjaan ini, maka keturunan Surisamar mendjadi musnah sehingga tidak ada marganja lagi.
– Anak keempat bernama Kurhupun Tuwa Sinay dari gunung Urwano. Ia membangun negerinja di Aman Hatua, kemudian mata rumahnja berpindah ke arah selatan serta membangun negerinja bernama Rinauria, selandjutnja berpindah lagi ke Aman Iwa, setelah runtuhnja keredjaan Aman Ika. Sebelum negeri Aboru dibentuk dan dibangun, maka keturunannja bermerga Sinay hingga sekarang ini.
– Anak kelima bernama Latukonsinay, ia mendjadi Radja di Aman Ihai Utara Pulau Haruku, jang turun temurunnja bermarga Latukonsina di Negeri Pelauw.
– Anak jang keenam bernama Latu Mahasuria, jang mendjadi Radja dan bertemurun di
negeri Rohomoni.
– Anak jang ketudjuh bernama Latu Marawael, ia mendjadi Radja di Negeri Oma pengganti ajahnja, setelah berpindah dari gugun Urwano serta membagun negeri ini. Sebab itu negerinja dinamakan Ama atau Amano. Latu Marawael berketurunan Pattinama dinegeri Oma hingga sekarang.
– Anak kedelapan bernama Pattu Sanay, ia bertugas sebagai kapitan keamanan keredjaan Aman Ika dan tinggal bersama sekelompok keluarga dipinggiran keradjaan jang dinamakan Pauni. Pada saat keradjaan ini diserang, musuh-musuh pribumi dari pantai selatan dibawah pimpinan kapitan Tuwa Saya, Nahumury dan dibantu kapitan Manuputty, Rusi dan Tobaka dari negeri Latu-Hualoy-Tomalehu serta Hatu Supi dan Tanahsale dari Booi, maka semua masjarakat Aman Pauni berkesempatan mkeloloskan diri ke tempat-tempat lain dan tempat ini dinamakan Aman Kihu (artinja masjarakat negeri lari terusik/terbang). Sebab itu Pattu Sanay kembali ke Seram dan tinggal di Buria, kemudian berpindah lagi serta membangun negerinja di negeri Herlau dan marga keturunannja bernama Pattisinay hingga sekarang.